[SERBA-SERBI] Being a Good and Wise Gamer

Ilustrasi (dari anime THE iDOLM@STER CINDERELLA GIRLS)
Selamat malam!
Ini adalah artikel pertama gue yang "paling berbahaya" untuk dibahas karena masalah persepsi dan pendapat, jadi sebelum gue langsung ke inti topiknya, gue minta perhatiannya untuk memperhatikan beberapa hal sebelum kalian lanjut membaca postingan ini.
  1. This is my own opinion, tidak bermaksud membela dan/atau menyalahkan pihak tertentu alias no offense. Gue tidak bertanggung jawab atas apapun jika kalian merasa tersinggung dengan postingan ini.
    Jadi silahkan berhenti membaca jika saat membaca kalian sudah mulai merasa nggak nyaman dengan isi postingan ini.
  2. Dilarang keras menggunakan postingan ini sebagai bahan pembelaan kalian di manapun. Gue gak nulis ini biar kekinian (ngikutin jaman/tren anak muda) lah, biar di-notice lah, dan lain-lain, sekali lagi gue hanya menyalurkan pendapat gue dalam postingan ini.
  3. Khusus postingan ini, gue tutup kolom komentar karena gue gak mau postingan gue jadi ajang comment wars alias perang komentar. Mohon bijak dalam penggunaan internet ya...
Sudah paham dengan aturan mainnya? Let's go to the main topic!


Kalian pasti sudah tahu dong kalau ada game tertentu pasti ada komunitasnya (atau kalau istilah beberapa game online yaitu guild, team, crew, dan sebagainya). Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, salah satu manfaat main game (yang gue bahas saat itu kebeneran khusus di bidang rhythm game) adalah bertemu dengan sesama pemain game tersebut dan bahkan bisa bergabung dalam komunitasnya juga. Dari situlah kalian mulai mengenal lebih dalam komunitas untuk satu game tersebut, mulai dari kegiatan/rutinitas apa saja, event-event yang mereka buat, dan lain-lain.

Di Wikiba Asia yang salah satu postingannya gue cantumkan di post mengenai rhythm game, manfaat lainnya yaitu membuat kalian menjadi pribadi yang kompetitif. Ini sepenggal dari postingannya:
Demi menguasai tingkat kesulitan tertinggi dari suatu permainan “Arcade Music Game”, tidak jarang para pemainnya berlatih bermain game tersebut dari tingkat kesulitan yang dikuasai oleh pemain sekarang dan perlahan memainkan tingkat kesulitan berikutnya sedikit demi sedikit. Tentunya perlu motivasi, agar pemain tidak merasa bosan atau stress menjalani latihannya. Salah satu caranya adalah mencari teman yang sedang melakukan latihan bersama dan bersama-sama saling berkompetisi satu sama lainnya. Bila tidak mendapatkan teman yang setara keahliannya, dapat juga mengajak teman yang lebih ahli dan banyak belajar dari cara dia memainkan permainan tersebut. Selain itu, beberapa permainan juga menyediakan fitur online record track dan online ranking, yang senantiasa merekam rekor terbaik pemain serta membandingkannya dengan pemain lainnya, yang secara tidak langsung memancing hasrat kompetitif pemain agar lebih baik dari rekor sebelumnya. 
Well, namanya juga manusia, nobody's perfect. Ga ada manusia yang gak pernah melakukan kesalahan, tentunya. Yang ada yaitu bagaimana kita mengurangi kemungkinan kesalahan terjadi -- tapi ini yang sering diperdebatkan kalau sudah berhubungan dengan penyelenggaraan event (terutama dalam skala besar, misalnya lomba tingkat nasional), misalnya "jam karet" dimana yaitu mulainya event jadi sedikit tertunda karena ada beberapa hal yang belum dipersiapkan dari awal atau keterlambatan salah satu panitia penyelenggara event yang membuat persiapan jadi tidak maksimal.

Singkat cerita, baru-baru ini gue menemukan salah satu postingan di Facebook dengan username Mbak Cony (nama samaran) yang sedikit bikin geli (bahkan pengen ngetawain). Gue gak ngerti dia bikin postingan ini apakah kepengen dirinya di-notice orang banyak, apakah biar kekinian (yang kadang gue gagal paham sebenernya mereka ngerti gak sih dengan apa yang mereka lakukan dan dampaknya), hanya dia dan isi kepalanya saja yang tahu.


... alay? Explanations, please?

Singkat kata, intinya Mbak Cony ini nggak terima dengan sistem perlombaan yang buat dia tidak wajar. Jadi inget ada yang menyebutkan pepatah "peraturan dibuat untuk dilanggar" -- you know what I mean? Kembali gue tekankan, ga ada manusia yang luput dari kesalahan (gue rasa Mbak Cony juga pasti pernah berbuat salah ya). Nggak bermaksud sok agamis dan sok suci tentunya, tapi memang kenyataannya seperti itu, yang ada kita berupaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.

Lalu gue juga menemukan post dari Mas Brown (nama samaran juga) yang tampaknya seperti "tamparan keras tapi enyoy seperti tahu bulat jawaban" atas postingan Mbak Cony tadi.

Wah jadi pengen beli susu Indomelek nih, supaya makin aware. :))
P.S. : tong hilap = jangan lupa (bahasa Sunda).
Well, sudah jelas sih ini menentang apa yang dipaparkan sebelumnya oleh Mbak Cony. Kalimat yang dipakai sama Mas Brown mungkin sedikit kasar, tapi intinya adalah lebih baik tidak berpartisipasi dalam event daripada menyulitkan banyak pihak.

Gue gak bilang Mbak Cony atau Mas Brown yang benar menurut gue, tapi dari kedua postingan ini gue mengajak kalian belajar untuk menjadi gamer yang baik dan bijak. Seperti apa ya gamer yang baik dan bijak? Mari kita simak poin-poin berikut...
  • Cermati dengan saksama apa saja yang menjadi poin utama sebuah event, misalnya peraturan yang harus ditaati saat menjadi peserta, apa saja yang harus disiapkan untuk mengikuti event tersebut. Sebenernya ini masalahnya bisa terjadi karena sepele dan berakhir dibesar-besarkan seolah masalahnya sudah kelas dewa -- kalian malas buat nyimak sampai tuntas sehingga terjadi miskomunikasi dan malas buat nanya kalau ada yang belum dimengerti (yang jadi awalnya kenapa ada "drama komunitas"). Malu bertanya sesat di jalan beneran. Jadi mulailah menyimak, memahami, dan bertanya kalau ada yang gak paham (misalnya dengan aturan main event).
  • Kalau kalian memutuskan untuk ikut lomba, prepare for the worst alias harus berani menerima kekalahan sepahit apapun. Jadikan kekalahan sebagai evaluasi kalian, misalnya apakah kalian tampil tidak maksimal sehingga kalah, atau kalian tidak pede pas tampil, dan lainnya. Karena lomba adalah kompetisi, pasti ada yang menang dan kalah. Oh iya, mengikuti lomba juga berarti mengasah mental kalian untuk menampilkan skill kalian di depan banyak orang, jadi hitung-hitung menguji kesiapan kalian untuk dilihat banyak orang (yang mungkin kalian gak kenal sama sekali).
  • Gak perlu berkeluh kesah di media sosial atas kekecewaan kalian terhadap apapun. Ingat, media sosial bisa dilihat semua orang. Kalian nggak mau kan terkenal jadi tukang ngeluh (atau hal-hal negatif lainnya) karena post kalian terpapar di media sosial? Sekalipun kalian menghapusnya, orang-orang yang sudah telanjur membaca postingan yang kalian hapus akan selalu ingat -- seperti peribahasa "sebab nila setitik, rusak susu sebelanga" yang artinya orang akan lebih gampang untuk mengingat keburukan daripada kebaikan kalian. Apalagi kalau sudah mengungkit pihak-pihak lain, tidak hanya kalian yang rugi, tapi pihak-pihak yang kalian libatkan juga kena akibatnya.
    Lalu apa solusinya? Cukup simpan saja dalam hati, atau dibicarakan dengan pihak terkait secara baik-baik (kalau kalian melibatkan pihak lain, misalnya memberi masukan/saran atas event yang telah diselenggarakan kepada panitia).
  • Gak perlu ikut-ikutan orang lain. Being yourself is more than enough, jangan mendengarkan kata orang lain dan diterima mentah-mentah atau ikut-ikutan membebek (ngikutin orang lain tapi sendirinya nggak tahu apa yang diomongin seperti kalau orang yang demo di bunderan HI pas masuk televisi dan diwawancara ternyata dia juga ikut-ikutan biar kekinian) demi diterima dalam satu lingkungan/komunitas. Selalu ingat kalau kalian bukanlah mereka, dan mereka bukan juga kalian -- people are born with unique traits.
  • Bersikap apa adanya baik ketika kalian saling tatap muka di kehidupan nyata atau di dunia maya. Kalau bahasa kerennya sih "you are what you write" atau "mulutmu harimaumu" -- sikap kalian menunjukkan sifat kalian sesungguhnya.
Jadi, mulai sekarang yuk kita belajar menyikapi segala sesuatunya dengan bijak, bersikap apa adanya dan be good and wise gamer ya! :D 

Sampai jumpa di post berikutnya, because the rollercoaster of journey never stops!

Popular Posts